Sabtu, 26 Januari 2013

MINTA WAKTUNYA UNTUK DIBACA

Disiksa di dalam kubur dengan dilempari batu kepalanya dan dia dalam keadaan terbaring, ini terjadi sampai hari kiamat dibangkitkan. عن سَمُرَة بْن جُنْدَبٍ - رضى الله عنه - قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - مِمَّا يُكْثِرُ أَنْ يَقُولَ لأَصْحَابِهِ « هَلْ رَأَى أَحَدٌ مِنْكُمْ مِنْ رُؤْيَا » . قَالَ فَيَقُصُّ عَلَيْهِ مَنْ شَاءَ اللَّهُ أَنْ يَقُصَّ ، وَإِنَّهُ قَالَ ذَاتَ غَدَاةٍ « إِنَّهُ أَتَانِى اللَّيْلَةَ آتِيَانِ ، وَإِنَّهُمَا ابْتَعَثَانِى ، وَإِنَّهُمَا قَالاَ لِى انْطَلِقْ . وَإِنِّى انْطَلَقْتُ مَعَهُمَا ، وَإِنَّا أَتَيْنَا عَلَى رَجُلٍ مُضْطَجِعٍ ، وَإِذَا آخَرُ قَائِمٌ عَلَيْهِ بِصَخْرَةٍ ، وَإِذَا هُوَ يَهْوِى بِالصَّخْرَةِ لِرَأْسِهِ ، فَيَثْلَغُ رَأْسَهُ فَيَتَهَدْهَدُ الْحَجَرُ هَا هُنَا ، فَيَتْبَعُ الْحَجَرَ فَيَأْخُذُهُ ، فَلاَ يَرْجِعُ إِلَيْهِ حَتَّى يَصِحَّ رَأْسُهُ كَمَا كَانَ ، ثُمَّ يَعُودُ عَلَيْهِ ، فَيَفْعَلُ بِهِ مِثْلَ مَا فَعَلَ الْمَرَّةَ الأُولَى . قَالَ قُلْتُ لَهُمَا سُبْحَانَ اللَّهِ مَا هَذَانِ....(في حديث طويل) قَالَ قُلْتُ لَهُمَا فَإِنِّى قَدْ رَأَيْتُ مُنْذُ اللَّيْلَةِ عَجَبًا ، فَمَا هَذَا الَّذِى رَأَيْتُ قَالَ قَالاَ لِى أَمَا إِنَّا سَنُخْبِرُكَ ، أَمَّا الرَّجُلُ الأَوَّلُ الَّذِى أَتَيْتَ عَلَيْهِ يُثْلَغُ رَأْسُهُ بِالْحَجَرِ ، فَإِنَّهُ الرَّجُلُ يَأْخُذُ الْقُرْآنَ فَيَرْفُضُهُ وَيَنَامُ عَنِ الصَّلاَةِ الْمَكْتُوبَةِ ». رواه البخاري Artinya: “Samurah bin Jundub radhiyallahu ‘anhu bercerita bahwa senantiasa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam senantiasa bertanya kepada para shahabatnya: “Adakah dari kalian yang bermimpi?”, maka akan ada yang menceritakan mimpinya siapa yang dikehendaki Allah Ta’ala untuk bercerita, lalu pada suatu hari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bercerita: “Sesungguhnya tadi malam telah datang kepadaku dua orang, mereka berdua mengajakku pergi, mereka berdua berkata kepadaku: “Mari ikut”, lalu aku pergi bersama keduanya, lalu kami mendatangi seorang yang rebahan terlentang dan seorang yang lain berdiri di hadapannya sambil memegang batu besar dan ternyata ia melemparkan batu ke kepala orang yang rebahan terlentang tadi, maka kepalanya pecah dan batu tergelinding ke sana kemari, lalu ia (yang melempar tadi) mengikuti batu tersebut dan mengambilnya, maka ia (yang melempar tadi) tidak kembali kepadanya (yang rebahan tadi) sampai kepalanya kembali seperti semula, kemudian barulah ia (yang melempar tadi) kembali kepadanya (yang rebahan tadi), dan melakukan seperti apa yang ia lakukan pertama kali, lalu aku berkata kepada keduanya: “Maha Suci Allah, ada apa dengan dua orang tersebut?”, (lalu setelah itu di dalam hadits yang panjang ini Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam diperlihatkan siksa beragam bentuknya dan pada akhirnya beliau bertanya-pent), “Aku bertanya kepada keduanya: “Sungguh malam ini aku telah melihat kejadian-kejadian yang mengherankan, apakah gerangan yang aku lihat ini?”, mereka berdua menjawab: “Kami akan benar-benar memberitahumu, adapun orang pertama yang kamu datangi dalam keadaan kepalanya dipecahkan dengan batu, sesungguhnya ia adalah seorang yang dulunya sibuk dengan Al Quran lalu ia tinggalkan dan seorang yang meninggalkan shalat wajib.” HR. Bukhari Sungguh sangat menyakitkan bukan…? Kepala dilempari batu dan kita dalam keadaan rebahan terlentang, sulit untuk mengelak dan jika terkena lemparan tersebut, maka akan terasa sangat menyakitkan…na’udzubillah. Astaghfirullah
Read More ->>

>> <<

Popular Post

Random Post

Trending Topic

Code :
Diberdayakan oleh Blogger.